Kupang – Rumah Detensi Imigrasi Kupang melaksanakan Sosialisasi Pola Hidup Sehat serta Dampaknya terhadap Aktivitas Deteni dan Pengungsi di Hotel Neo Aston Kupang, Senin (17/04/2023). kegiatan Sosialisasi ini di buka langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone.
Membuka kegiatan ini Marciana menyampaikan bahwa Pelaksanaan Pola Hidup Sehat menjadi salah-satu faktor utama terhadap kesehatan Deteni dan Pengungsi
“Deteni dan Pengungsi yang berada dibawah pengawasan Rumah Detensi Imigrasi Kupang dapat menerima edukasi terkait pentingnya peranan pola hidup sehat yang menjadi penopang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari karena hal ini merupakan bentuk dari langkah antisipatif terhadap kemungkinan adanya penyakit yang dapat berbahaya bagi kesehatan kita” Ujar Marciana
Marciana juga meminta para pengungsi untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan di tempat penampungan dan lingkungan sekitarnya. Para pengungsi diharapkan menjaga sikap dan perilakunya, serta selalu taat dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Pihaknya memastikan tidak akan ada perlakuan istimewa bagi para pengungsi yang melakukan pelanggaran hukum ataupun tata tertib pengungsi.
“Tidak ada yang kebal hukum disini. Ketika melanggar aturan, maka akan langsung diproses,” tegasnya.
Pada kesempatan selanjutnya, dr. Trio Hardhina selaku Narasumber menyampaikan terkait materi Pola Hidup sehat.
dr. Trio Hardhina menyampaikan bahwa Gaya hidup harus memperhatikan segala aspek kondisi kesehatan.
“Mulai dari aspek makanan, minuman, nutrisi yang dikonsumsi dan perilaku kita sehari-hari. Baik itu dalam sebuah rutinitas olahraga yang tentu akan menjaga kondisi kesehatan dan juga akan menghindarkan dari segala hal yang bisa jadi penyebab penyakit bagi tubuh kita”, Jelasnya
“Pribadi yang kuat juga sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara menyeluruh. Pribadi yang kuat berarti mampu mengendalikan keseluruhan aktivitas hidupnya. Komponen penting berkaitan dengan pengenalan diri yaitu
Pantang mengkonsumsi apapun yang bersifat merusak, seperti tembakau, alcohol, narkoba,makanan yang mengandung pengawet ,dll” Lanjut dr. Trio Hardhina
