
Kupang – Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Pemerintah Kota Kupang melalui Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) menggelar rapat rutin. Rapat yang dihadiri oleh berbagai instansi terkait ini membahas sejumlah isu krusial menjelang pelaksanaan Pilkada 2024, Senin (25/11/2024)
Rapat ini dihadiri oleh Kaban Kesbangpol Kota Kupang , Kabid Kewaspadaan Nasional & Penanganan Konflik Badan Kesbangpol Kota Kupang, Sat Intelkam Polresta Kupang Kota, Kementrian Agama Kota Kupang, Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Kasie Intelijen & Penindakan Keimigrasian Kupang, Kasi Kantib Rudenim Kupang, Kapos BIN daerah Kota Kupang., Pasie Intel Lanud Eltari, Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Kupang, Pasie Intel Kodim 1604, Kepala seksi Intelijen Bea Cukai dan Pabandaya Litmar Sintel Lantamal VII Kupang.
Rapat dimulai dan dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol Kota Kupang, Noce Nus Loa menyampaikan bahwa rapat ini sangat penting untuk meningkatkan sinergi antar lembaga dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan serta dinamika menjelang pilkada.

“Melalui koordinasi yang solid, kita berharap dapat mencegah terjadinya gangguan kamtibmas dan menciptakan Kota Kupang yang aman dan nyaman menjelang Pilkada 2024 serta mengupayakan proteksi di media sosial seperti Facebook, twitter, Intagram dll;” ujarnya
Untuk itu, Noce Nus Loa secara tegas meminta kesiapsiagaan anggota TNI dan Polri dalam menghadapi segala risiko yang mungkin terjadi dalam mengawal proses pilkada. Beliau juga mengingatkan, “Kita harus waspada terhadap kecurangan seperti Politik Identitas, penyebaran isu hoax, politik uang dan ujaran kebencian; Jelasnya
Melalui ini, Kasi Keamanan dan Ketertiban Rudenim Kupang, Melsy I.Y Fanggi, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang menangani 5 warga negara Myanmar yang mengklaim sebagai etnis Rohingya. “Mereka sedang dalam proses verifikasi oleh IOM dan UNHCR serta adanya 1 (satu) pengungsi yang ditempatkan di Rudenim karna melakukan pelanggaran tata tertib dan Rudenim akan meningkatkan pengawasan dan pemantauan pengungsi pada saat Pilkada” Jelas Melsy.
